Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ﷻ dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa yang diwujudkan dengan ketaatan kepada semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendapatkan petunjuk dan keridhaan di dunia dan akhirat.
Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah ﷻ,
Kita berada di hari-hari mulia, yaitu hari-hari Tasyriq: tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini termasuk hari-hari besar dalam Islam, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:
«أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ»
“Hari-hari Tasyriq adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah.”
(HR. Muslim no. 1141)
Hari-hari ini disebut sebagai hari-hari istimewa karena Allah ﷻ menjadikannya waktu yang penuh keutamaan bagi umat Islam untuk memperbanyak amalan sunnah.
Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah,
Adapun beberapa ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di hari-hari Tasyriq ini, antara lain:
1. Melanjutkan Takbir
Setelah shalat fardhu, takbir muqayyad masih disunnahkan hingga hari Tasyriq terakhir, yaitu ba’da Ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah.
Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ
“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang telah ditentukan.”
(QS. Al-Baqarah: 203)
Mayoritas ulama menafsirkan “ayyam ma’dudat” sebagai hari-hari Tasyriq.
2. Makan dan Minum Serta Bersyukur
Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa hari-hari ini adalah waktu untuk menikmati nikmat Allah dengan penuh rasa syukur, bukan berpuasa.
«إِنَّهَا أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَذِكْرٍ لِلَّهِ»
(HR. Abu Dawud, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Puasa pada hari-hari Tasyriq dilarang kecuali bagi jamaah haji yang tidak mendapatkan hewan qurban, sebagaimana hadits dari Aisyah dan Ibn Umar:
“Tidak diizinkan berpuasa pada hari-hari Tasyriq, kecuali bagi orang yang tidak menemukan hadyu.”
(HR. Bukhari no. 1997)
3. Menyembelih Qurban
Bagi yang belum sempat menyembelih hewan qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka waktu pelaksanaannya masih terbuka hingga akhir hari Tasyriq.
Sebagaimana dikatakan oleh Imam Asy-Syafi’i dan mayoritas ulama:
“Waktu penyembelihan qurban adalah dari setelah shalat Id hingga terbenam matahari tanggal 13 Dzulhijjah.”
4. Memperbanyak Dzikir
Dalam hari-hari Tasyriq ini, dzikir merupakan amalan yang sangat ditekankan. Termasuk takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih.
Imam Nawawi rahimahullah berkata:
“Disunnahkan memperbanyak dzikir kepada Allah di hari-hari Tasyriq, berdasarkan firman-Nya: وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَّعْدُودَاتٍ.”
Jama’ah yang dimuliakan Allah,
Manfaatkan hari-hari Tasyriq ini dengan memperbanyak ibadah sunnah: bertakbir, berdzikir, mempererat tali silaturrahim, membantu sesama, dan terus menjaga ketaatan. Jangan sampai kita termasuk orang yang lalai ketika kesempatan emas telah diberikan oleh Allah ﷻ.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ وَكَفَى، وَٱلصَّلَاةُ وَٱلسَّلَامُ عَلَى ٱلنَّبِيِّ ٱلْمُصْطَفَى، وَآلِهِ وَصَحْبِهِ، وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ وَٱقْتَفَى
قال الله تعالى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Hari-hari Tasyriq merupakan lanjutan dari hari raya Idul Adha, hari di mana kita diajarkan ketaatan dan pengorbanan, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail ‘alaihimassalam. Hari-hari ini menjadi kesempatan untuk melatih hati agar senantiasa terhubung kepada Allah dan tidak terlena oleh dunia.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
«إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِندَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ، ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ»
“Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari Nahr (10 Dzulhijjah), kemudian hari Qarr (11 Dzulhijjah).”
(HR. Abu Dawud no. 1765)
Hari-hari ini adalah waktu emas untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan justru menjadi waktu berlebihan dalam hal dunia. Maka, mari kita isi dengan ibadah, doa, dan introspeksi diri.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الذَّاكِرِينَ، وَمِنَ الشَّاكِرِينَ، وَمِنَ التَّائِبِينَ، وَمِنَ الْعَابِدِينَ، وَارْزُقْنَا قُبُولَ الأَضَاحِي وَالْقُرْبَاتِ
Penutup
Jama’ah sekalian, marilah kita tutup khutbah ini dengan memperbanyak shalawat, doa untuk keselamatan umat, dan memohon kepada Allah agar menerima amal kita.
أَمَّا بَعْدُ فَيا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواللهَ فِيْمَا آمَرَ وَانْتَهُوا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللَّهَ آمَرَكُمْ بالصلاة و السلام على نبي الكريم وَقَالَ تَعَالَى إِنَّ اللهَ وَمَلَا ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهم صل على محمد، وعلى آل محمد، كما صليت على آل إبراهيم، وبارك على محمد، وعلى آل محمد، كما باركت على آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءُ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَة وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُنَا بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبيَ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذكَرُوْنَ وَادْكُرُ واللَّهَ الْعَظِيمَ يَدْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرْ