3 Orang Shalih Di Dunia, Tapi Masuk Neraka

Hamam

Hamam

3 Orang Shalih Di Dunia, Tapi Masuk Neraka

Dalam Jami’ At Tirmidzi, Rasulullah menceritakan ini kepada sahabat Abu Hurairah: “Sesunggunya Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi akan turun kepada hamba-Nya untuk memberikan keputusan diantara mereka, dan saat itu setiap umat bertekuk lutut. Maka orang yang pertama kali dipanggil adalah seorang lelaki penghafal Al Qur’an, berikutnya mujahid yang terbunuh dijalan Allah lalu lelaki yang memiliki banyak harta.

Allah berkata kepada sang Ahli Qur’an: “Tidakkah Aku ajarkan padamu apa yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku?”

Dia menjawab: “Benar duhai Rabbku.”

Allah berkata lagi: “Apa yang kau amalkan dari (ilmu) yang kau tahu?

”Dia berkata: “Aku shalat sepanjang siang dan malam.”

Allah berkata padanya: “Kau berdusta.”

Dan para Malaikat pun berseru: “Kau berdusta.”

Kemudian Allah menimpali: “Tidak lain kau hanya ingin dikatakan; “Sesungguhnya si fulan seorang qori hebat, dan itu telah dikatakan padamu.”

Kemudian didatangkan seorang pemilik banyak harta, lantas Allah berkata padanya: “Bukankah aku limpahkan harta atasmu, sampai Aku tak membiarkanmu bergantung pada orang lain?”

Pemilik harta ini berkata: “Benar duhai rabbku.”Allah bertanya padanya: “Lantas apa yang kau perbuat terhadap harta yang Ku beri padamu?”

Dia menjawab: “Aku menyambung kekerabatan dan bersedekah.”

Allah menyangkal: “Kau berdusta.”

Dan para Malaikat turut berseru: “Kau berdusta.”

Kemudian Allah berkata: ” Tidak lain kau hanya ingin dikatakan “Sesungguhnya si fulan seorang dermawan, dan itu telah dikatakan padamu.”

Berikutnya didatangkan seorang yang terbunuh di jalan Allah, maka Allah bertanya: “Apa yang membuatmu terbunuh?”

Dia menjawab: “Aku diperintahkan untuk berjihad di jalanMu, maka aku berperang sampai mati terbunuh.”

Maka Allah menyangkal: “Kau berdusta”

Dan para Malaikat turut berseru: “Kau berdusta.”

Kemudian Allah berkata: ” Tidak lain kau hanya ingin dikatakan “Sesungguhnya si fulan adalah pemberani, dan itu telah dikatakan padamu.”

Kemudian Rasulullah menepuk lututku, seraya berkata: “Wahai Abu Hurairah mereka bertiga adalah ciptaan pertama Allah yang dinyalakan untuk mereka api neraka pada hari kiamat. “

Narasi yang tersusun dalam hadits ini justru berkebalikan dari hadits pertama, rasulullah mengisahkan dampak dari sebuah niat yang salah dalam ibadah justru berujung petaka, sekalipun amal yang kita lakukan bernilai tinggi nan mulia seperti shadaqoh, jihad fi sabilillah, dan menghafal Al Qur’an.

Ikhlas niat dalam ibadah, semakin tinggi nilai ibadah semakin besar pula balasan dari Allah tabarakah wa ta’ala.

Demikian pun sebaliknya, riya’ adalah racun yang diteguk pelakunya, semakin berat kuantitas ibadahnya semakin menumpuk pula dosa yang ia tanggung.

Ikhlas maupun riya’ adalah amalan hati, perbedaan keduanya sangat tipis, sering kali setan memperdayai manusia, menganggap dirinya ibadah lillah di hari kiamat matanya terbelalak ternyata timbangan berat amal shalihnya justru berubah menjadi tumpukan dosa.

Karena itu ada doa yang diajarkan Rasulullah kepada kita agar terhindar dari riya’ si dosa syirik kecil ini:

وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ

Ya Allah, sesungguhnya kami memohon perlindungan Engkau dari menyekutukan-Mu yang aku sadari, dan memohon ampunan-Mu atas apa yang tak aku sadari

Wallahu A’lam bish shawwab…

Sumber: Asy-Syariah Online dan Google Book bebas unduh disini.

Chat with us